resolusi 2012?!?

tahun ini, tidak ada resolusi sama sekali.

sekarang sudah akhir oktober, persis dua bulan menjelang ke tahun 2013. tapi, jadi capaian yang secara tidak sengaja tercapai tidak dapat diidentifikasi dengan baik. hal yang paling membahagiakan adalah kami sekeluarga bisa menempati rumah baru, walaupun bentuknya tidak karuan karena bermodal arsitektur ingatan dan seliatnya saja yang kemudian didiskusikan sama profesor away (sebutan kami untuk tukang bangunan yang jago segala hal) -saya akan cerita tentang beliau di lain posting-.

tahun ini, Qisthy juga jadi anak bawang di PAUD, bisa menyanyi dan membaca IQRO-1 (walaupun masih seenaknya). sudah bisa berkomunikasi dengan lebih baik. amazing banget pertumbuhannya di tahun ini.

nampaknya di tahun 2013, harus lebih banyak mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan, sedetail mungkin 😀

sebuah catatan manis, setelah wisuda

terima kasih, pada semua pihak. akhirnya saya pun diwisuda, bersama teman-teman.

setelah kurang lebih selama dua tahun bergulat, jumpalitan, jungkir balik, sehingga berat badan turun, demi mendapatkan ilmu dan pencerahan atas apa yang belum pernah saya dapatkan selama ini.

dua tahun waktu yang sebentar, namun begitu berarti. setiap detiknya dinikmati hingga tak tersisa. kembali menyapih diri, mendewasakan diri bersama mereka yang jauh lebih berkesempatan, lebih hebat, lebih pintar, dan lebih segalanya dibandingkan saya.

terima kasih, pada semua pihak. akhirnya sayapun diwisuda, pada sebuah kesempatan langka

wisuda kali ini terasa berbeda, serasa mimpi berada di ruangan itu. ya, sejak saya berani bermimpi kurang lebih 12 tahun yang lalu dan tidak bisa direalisasikan karena jalannya berbeda. saat ini, saya berada untuk mengenang memori, bahwa mimpi itu hanya tertunda saja. di ruangan yang dulu saya datangi sekadar untuk menonton pagelaran musik, konser, atau pameran. sekarang, saya pakai toga, berkalung perak yang menandakan saya magister, dan bersalaman dengan rektor ITB, sebuah perguruan tinggi yang nota bene adalah impian kebanyakan pelajar di negeri ini.

terima kasih, pada semua pihak. akhirnya sayapun diwisuda, dan kembali pada kehidupan nyata

sekarang, semua sudah berlalu, resepsi dan euforia itu telah usai. saatnya kembali ke kehidupan nyata, memberikan kontribusi pada yang seharusnya, sebagaimana seharusnya, kembali ke dalam kehidupan dan kenyataan, seorang bapak dan pegawai di sebuah perusahaan. semoga berarti. semoga bermanfaat. dan semoga menjadi pribadi yang lebih baik.

terima kasih, pada semua pihak. akhirnya sayapun di wisuda, dan saya bersyukur serta bahagia