Sun Tzu, the art of war

Buku lawas, klasik, tapi bener-bener mencengangkan.

BREED #162

Halo, teman-teman BREED!

Mau tahu cara menjadi ahli strategi yang cerdas dan tangguh? Mau belajar ilmu perang yang bisa membantu kita menghadapi tantangan dan persaingan di dunia modern? Mau mengetahui rahasia-rahasia yang terkandung di dalam buku klasik yang sudah berusia lebih dari dua ribu tahun?

Yuk, ikuti bedah buku The Art of War oleh Sun Tzu!

Buku ini adalah buku militer yang ditulis oleh jenderal dan filsuf Cina yang legendaris. Buku ini mengajarkan kita berbagai prinsip dan taktik untuk memenangkan perang dengan kecerdikan, strategi, dan tipu daya. Buku ini juga menyajikan contoh-contoh dari sejarah dan masa kini tentang bagaimana The Art of War bisa diterapkan di berbagai situasi, seperti bisnis, olahraga, dan media sosial.

Masa sih sampai mau melewatkan acaranya?

Yuk, simpan di kalender kegiatan rekan-rekan pada:

Rabu, 4 Oktober 2023 pukul 19.30 WIB.

Langsung bergabung live ke sini: http://bit.ly/-BREED

Follow IG @breedbookreview.

Grup BREED di Telegram: https://s.id/BREED

Saluran BREED di YouTube dapat ditemukan di sini: https://www.youtube.com/@breedbookreview

Situs web BREED dapat ditemukan di sini: https://sites.google.com/view/breedclub/

Thick Face, Black Heart

BREED #159

Halo, teman-teman BREED!

Mau tahu apa itu wajah tebal, hati hitam, filosofi sukses yang berasal dari tradisi kuno Asia? Mau belajar bagaimana mengatasi rasa malu dan bersikap lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup? Mau memahami mengapa etika dan moralitas tidak selalu menjadi faktor penentu keberhasilan dalam bisnis dan karier?

Yuk, ikuti bedah buku Thick Face, Black Heart: The Asian Path to Thriving, Winning and Succeeding oleh Chin-Ning Chu!

Buku ini adalah buku motivasi yang ditulis oleh Chin-Ning Chu, seorang konsultan bisnis dan pengarang bestseller internasional. Buku ini mengajarkan kita bagaimana mengembangkan wajah tebal dan hati hitam, dua sifat yang diperlukan untuk mencapai sukses. Wajah tebal adalah kemampuan untuk tidak peduli dengan penilaian orang lain, sementara hati hitam adalah kemampuan untuk tidak terikat oleh batasan moral.

Buku ini juga akan memberikan kita contoh-contoh nyata dari tokoh-tokoh sukses yang menerapkan filosofi wajah tebal dan hati hitam, seperti Sun Tzu, Mahatma Gandhi, Mao Zedong, dan Steve Jobs. Buku ini akan membantu kita mengubah pola pikir dan perilaku kita agar lebih berani, mandiri, dan efektif.

Masa sih bisa sampai mau ketinggalan acaranya?

Yuk, simpan di kalender kegiatan rekan-rekan pada:

Rabu, 13 September 2023 pukul 19.30 WIB.

Langsung bergabung live ke sini: http://bit.ly/-BREED

Follow IG @breedbookreview.

Grup BREED di Telegram: https://s.id/BREED

Saluran BREED di YouTube dapat ditemukan di sini: https://www.youtube.com/@breedbookreview

Situs web BREED dapat ditemukan di sini: https://sites.google.com/view/breedclub/

Design Thinking for Business Growth

BREED #156

Salam, rekan BREED!

Apakah Anda ingin tahu bagaimana merancang dan meningkatkan skala model bisnis dan ekosistem yang inovatif? Bagaimana Anda dapat berkolaborasi dengan perusahaan lain di luar batas industri yang biasa? Bagaimana Anda dapat memanfaatkan momentum dan kecepatan untuk memfasilitasi inovasi?

Buku yang sangat menarik dan bermanfaat untuk dibahas minggu ini adalah Design Thinking for Business Growth: How to Design and Scale Business Models and Business Ecosystems oleh Michael Lewrick!

Buku “Design Thinking for Business Growth” menawarkan Anda panduan praktis untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan ekosistem bisnis. Dalam buku ini, Michael Lewrick, seorang ahli design thinking, memberikan model prosedural yang komprehensif untuk proses desain ekosistem bisnis. Dia juga menyajikan metode dan alat desain yang paling kritis yang Anda butuhkan untuk membuat ekosistem bisnis Anda sukses.

Buku ini lebih dari sekadar buku; ini adalah peta jalan untuk perjalanan desain Anda. Dengan menggabungkan teori dan praktik yang terkini dengan studi kasus dan contoh dari perusahaan dengan inisiatif ekosistem bisnis yang berhasil, Design Thinking for Business Growth akan membantu Anda menemukan cara baru untuk menciptakan produk dan layanan yang luar biasa.

Sepanjang Design Thinking for Business Growth, Lewrick akan mengajarkan Anda untuk mengembangkan pola pikir desain untuk pertumbuhan bisnis, termasuk penggunaan “lensa desain” dan pemanfaatan momentum dan kecepatan untuk memfasilitasi inovasi. Menemukan model bisnis dan ekosistem yang tepat juga akan meningkatkan daya saing Anda, memperkuat hubungan Anda, meningkatkan nilai Anda, dan yang terpenting, mempersiapkan Anda untuk masa depan.

Buku ini dibagi menjadi empat bagian utama: Ekosistem Strategi, Ekosistem Desain, Ekosistem Implementasi, dan Contoh Desain Berpikir untuk Pertumbuhan Bisnis. Setiap bagian berisi bab-bab yang menjelaskan langkah-langkah, metode, alat, dan tip yang relevan untuk setiap tahap proses desain ekosistem bisnis. Setiap bab juga berisi latihan praktis untuk membantu Anda memahami dan menerapkan ide-ide yang dibahas dalam buku.

Peter Drucker mengatakan bahwa “cara terbaik untuk memprediksi masa depan adalah menciptakannya.” Buku ini memberikan pengetahuan dan inspirasi untuk membantu kita menciptakan masa depan yang lebih baik dengan desain berpikir.

Anda ingin tahu lebih banyak? Jangan lewatkan acaranya!

Simpan di kalender kegiatan rekan-rekan pada:

Rabu, 23 Agustus 2023 pukul 19.30 WIB.

Langsung bergabung live ke sini: http://bit.ly/-BREED

Follow IG @breedbookreview.

Grup BREED di Telegram: https://s.id/BREED

Saluran BREED di YouTube dapat ditemukan di sini: https://www.youtube.com/@breedbookreview

Situs web BREED dapat ditemukan di sini: https://sites.google.com/view/breedclub/

Tentang Imajinasi

Hari ini, jalan berdua sama si sulung. Berbicara tentang banyak hal, seneng sekali mendengar dia cerita tentang apapun yang ada di kepalanya. Semoga usaha untuk tetap dekat dengan anak selalu diberkahi Allah dan mendapatkan hasil yang sesuai.

Cerita tentang pilihan hidup yang selama ini ditempuh, tentang memutuskan a, b, dan segala macamnya. Tentang memilih lokasi tinggal, kendaraan untuk transportasi, dan lain sebagainya. Dia curhat, pengen beli innova atau fortuner yang matanya sipit. Dia berkeinginan untuk punya sedan yang bisa dimodif, menurutnya line up keluaran toyota itu banyak banget line up yang bisa dioprek dan diacak-acak.

Walau hanya obrolan ringan, tapi saya bahagia mendengarnya, dia mampu berimajinasi. Itu yang paling penting.

Sekarang, giliran bapanya yang berimajinasi, pengen punya innova yang irit, hahaha.

Peperangan Sesungguhnya

Peperangam yang sudah dimulai dan tak akan pernah berakhir. Bubur dipisah vs bubur diaduk.

Jika diibaratkan, bubur dipisah adalah sebuah kompleksitas (complexity), sedangkan bubur diaduk adalah sebuah komplikasi (complicated).

Kompleksitas dan komplikasi adalah dua hal yang berbeda. Kompleksitas merujuk pada tingkat kesulitan atau ketidakteraturan suatu sistem atau masalah, sedangkan komplikasi merujuk pada kondisi yang terjadi ketika suatu menjadi lebih serius atau rumit, tak jelas ujung pangkalnya.

Jadi, kamu tim yang mana?

Rejeki kamu itu ga jauh,…

Ngopi, ngobrol ngalor ngidul, adalah sebuah media komunikasi yang kami gunakan untuk melakukan ideasi, hingga tercapai ragam jobs to be done-nya, yaitu perut kenyang, hati lapang dan pikiran terang. Setidaknya, itulah target setiap kali berkumpul.

Pandemi menyebabkan kita sering kali kehilangan kemampuan berkomunikasi dan menyampaikan ide, pendapat, gagasan, bahkan kekesalan dengan baik. Sedemikian rumitnya kita beranggapan dan membangun asumsi di atas keputusan yang kita ambil, dan tak jarang, salah. Kolaborasi itu untuk memperkaya, komunikasi itu untuk menyampaikan pesan, dan menyadari bahwa kamu ga sehebat itu, adalah sebuah nilai dasar untuk mencapai sebuah kompetensi. Clarify, informative, flexible, and adaptif. Itu bukan sekedar jargon, itu adalah nilai.

“Rezeki itu akan mengejar kita, selayaknya kematian”, kutipan itu baru saya dapatkan dari Akmal tadi siang, menanggapi dari dampak panjang pandemi, trend teknologi, team, human, sampai ke resesi ekonomi dan pengaruhnya terhadap investasi teknologi di masa depan. Memiliki team yang saling mengerti, respect, radical candor dan menerapkan radical honesty pun adalah sebuah rejeki yang luar biasa besarnya 

Jadi teringat postingan @thelocalenablers tentang Tuckman Models dan Trust Building stages pada Five Behaviours Models, bahwa memang benar adanya, level trust itu dibangun dan diberikan oleh satu sama lain, bukan diminta. Bahwa forming dan storming itu adalah proses untuk mencapai tahap performing. Waktu akan menjadi bahan bakar dan pembuktian, bahwa kesetiaan terhadap sebuah organisasi dan tim itu sendiri dibangun melalui kepercayaan antara masing-masing anggota tim itu sendiri. Bisa jadi, ini adalah fondasi utama yang harus diformulasikan, karena penciptaan safe-environment itu harus benar-benar nyata dalam mendukung pencapaian tujuan dan kenyamanan beraktivitas.

Experiental Learning

Buat kamu yang senangnya belajar secara experiental, ternyata ada loh tahapan-tahapan dimana proses kamu akan menjadi sebuah pembelajaran yang memiliki makna dan bernilai ilmu pengetahuan.
Kolb, 

1. Pengalaman Konkret – si pembelajar menemukan pengalaman konkrit. Hal ini dapat berupa pengalaman atau situasi yang baru, atau jua bisa jadi sebuah interpretasi (atau interpretasi berulang) dari pengalaman yang ia dapatkan, atau bisa jadi konsep yang baru.

2. Observasi Reflektif terhadap Pengalaman Baru – si pembelajar merefleksikan pengalamannya berdasarkan pengetahuan, pemahanan, (pengalaman terdahulu), yang sudah dimilikinya. Salah satu faktor terpenting adalah adanya inkonsistensi antara pengalaman dan pemahaman, sehingga didapatkan gap yang baru. 

3. Konseptualisasi Abstrak – adanya gap dapat digunakan si pembelajae untuk melakukan refleksi guna memunculkan ide baru, atau modifikasi dari konsep abstrak yang ada, karena orang tersebut telah belajar dari pengalamannya terdahulu dan pemahaman yang ia miliki.

4. Eksperimen Aktif – pada akhirnya, konsep yang baru akan memunculkan eksperimen. si pembelajar dapat menerapkan ide-ide mereka ke lingkungan di sekitar mereka untuk melihat apa yang terjadi, dampaknya, responnya, juga perubahan yang terjadi.

sampai jumpa di catatan pinggir tulisan kolb berikutnya, selamat hari senin.

Another Indocisc Halal bi Halal

Hari ini, kami berkumpul kembali dan gong tanda masuk kantor dinyalakan secara resmi.

seperti biasa, menjadi istimewa dalam setiap kegiatan halal bi halal Indocisc adalah kambing guling, taaapi, tahun ini disulap menjadi domba guling yang disediakan oleh teman-teman Young Farmer.

Tim Young Farmers Farm, Doling Provider

Selain itu, seduhan kopi sudah pasti selalu tersedia, ragam racikan yang sampai saat ini digawangi oleh Kang Indra dari Glic Coffee. Semakin mantap, rasanya semakin kaya, dan review terhadap jsetiap jenis kopi yang disajikan, mulai dari kopi lokal hingga kopi mancanegara. Emang kopi dari Indonesia masih the best lah.

Buat yang membutuhkan, saya share yaaa dimana bisa menghubungi Doling YFF

Quality Time vs Quantity Time

Bahasan tadi siang yang belum selesai adalah tentang quality time vs quantity time saat kita sedang sibuk. Ini menarik sekali, karena bahasan ini pernah membawa saya bertemu dengan banyak orang dan ragam profesi. Sebanyak mungkin, yang bisa saya temui, dulu, 10 tahun yang lalu.

Memiliki waktu yang berkualitas saat kita sibuk beraktivitas adalah sebuah hal yang membutuhkan strategi dan pendekatan yang tricky. Sampai akhirnya, Sogi Duaja sambil makan sayur saat kopdarnas ayah asi, di depan saya bilang, “bahwa quality time itu hanya bisa dicapai ketika terbangun kualitas secara perlahan pada jumlah waktu yang tersedia”. Sebuah dilema, karena dari senin sampai jumat waktu kita lebih banyak di kantor. Atau bahkan, mereka yang akhir minggunya tetap harus bekerja. Beberapa profesi menuntut ini, sehingga mereka harus berusaha lebih keras untuk dapat menyeimbangkan bagaimana membagi waktu antara pekerjaan dan urusan domestik di rumah.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan waktu yang terbatas dengan kegiatan yang bermakna. Kenali, kegiatan apa yang menarik buat anak-anak, dan kita menemaninya, jangan terbalik. Pendekatan kedua adalah dengan menghubungi mereka terlebih dahulu, entah itu via video call, chat, pesan pendek atau sekedar ucapan selamat tidur jika kita masih di kantor atau di perjalanan. Cara lainnya lagi adalah, berbicara pada mereka saat mereka tidur. Karena kadang, apa yang kita sampaikan pada mereka malah lebih efektif, mungkin ada teori yang dapat menjelaskan ini secara lebih komprehensif. imho, ini bukan sama anak saja ya, tapi juga bisa dicoba sama pasangan kita.

Hingga pada akhirnya, memiliki kesempatan untuk lebih banyak waktu bersama keluarga adalah hal yang membahagiakan. Ada yang bilang, bahwa waktu bersama anak-anak itu sampai usia 5 tahun saja, itu benar dan begitu faktanya, karenan kalau udah SD temannya banyak. Namun ada juga yang bilang, bahwa bersama anak-anak bisa lebih lama dari itu, dan hal itu yang tengah saya upayakan, berhasil atau tidak, masih membutuhkan waktu untuk membuktikannya.

bagaimana? ada ide-ide lain kah?

#qualitytime #quantitytime #bahagia #ayah